Pernikahan atau Perkawinan,
Menyingkap tabir rahasia …
Isteri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia Khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah …
Justru Isteri hanyalah wanita akhir zaman,
Yang punya cita-cita, Menjadi solehah …
Pernikahan atau Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama …
Isteri menjadi tanah, Kamu langit penaungnya,
Isteri ladang tanaman, Kamu pemagarnya,
Isteri kiasan ternakan, Kamu gembalanya,
Isteri adalah murid, Kamu mursyid (pembimbing)-nya,
Isteri bagaikan anak kecil, Kamu tempat bermanjanya ..
Saat Isteri menjadi madu, Kamu teguklah sepuasnya,
Seketika Isteri menjadi racun, Kamulah penawar bisanya,
Seandainya Isteri tulang yang bengkok, Berhati2lah meluruskannya …
Pernikahan atau Perkawinan,
Menginsafkan kita perlunya iman dan taqwa …
Untuk belajar meniti sabar dan ridho,
Karena memiliki Isteri yang tak sehebat mana,
Justru kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Muhammad Rasulullah atau Isa As,
Pun bukanlah Sayyidina Ali Karamaullahhuwajah,
Cuma suami akhir zaman, yang berusaha menjadi soleh .
Bagus. Sebuah puisi yang cukup baik buat kamu kamu yang sebentar lagi akan menjadi suami. Suami suami di akhir zaman. Zaman yang penuh dengan carut marut bak benang kusut yang sulit sekali untuk dirajut. Bahkan boleh dibilang zaman edan. Coba kamu tulis juga puisi untuk suami. Terimakasih.
sipp puisinya 🙂
tapi sekarang kebanyakan pernikahan hanya di landasi cinta dan nafsu saja… moga para akhwat dan ikhwan bisa melahirkan para mujahid & mujahidah baru yang bisa membawa keberkahan bagi ummat
Puisi yang menggugah jiwa
salam kenal…blognya keren mas…artikelnya jugga keren…
di tunggu kunjungan baliknya,.,
oke ,
thanks
puisi ini sangat menyentuh hati sampai sampai kluar air mata puisi yang sangat bagus,mdh mdhan sangat bermanfaat bgi si pembacanya amin
amien…
thanks dah mampir..
Subhanallah…
bagus sekali puisinya….
puisi ini aku kirim juga untuk calon suamiku Johari,,,
Insya Allah….
manthabs..